Whery Enggo Prayogi – detikFinance
Jakarta – Dua komoditi batubara dan kelapa sawit masih mendominasi bidang usaha dari 40 orang terkaya versi Majalah Forbes. Tercatat 16 daftar terkaya, datang dari dua bisnis ini dengan nilai US$ 12 miliar.
Majalah Forbes telah merangking orang terkaya Indonesia sejak tahun 2006. Menurut Chief Editorial Advisor Forbes Indonesia, Justin Doebele, Indonesia telah melakukan yang terbaik tahun ini, termasuk dengan 40 orang terkayanya.
“Sebagai contoh, pasar saham Indonesia salah satu kinerja terbaik di dunia, meningkatkan kekayaan para orang yang masuk ke dalam daftar,” ungkap Justin dalam press conference Forbes Indonesia, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat (3/12/2010).
Salah satu sumber kekayaan orang Indonesia, dihasilkan atas kekayaaan dalam komoditas, khususnya batu bara dan sawit. 16 dari 40 daftar orang terkaya berasal dari bisnis ini dengan nilai kekayaan U$ 12 miliar.
Eka Tjipta Widjaja, yang membawahi bisnis kelapa sawit mencatat peringkat ke-3 orang terkaya Indonesia. Pria berusia 87 tahun ini menjadi miliuer tertua dalam daftar. Eka Tjipta menjalan bisnis lewat anaknya, Franky dengan bendera Golden Agri-Resources. Kekayaan Eka Tjipta naik US$ 3,6 miliar tahun 2009, menjadi US$ 6 miliar.
Pada bidang sawit pula, Martua Sitorus menempati peringkat ke-2 orang terkaya Indonesia. Mengelola Wilmar International, perusahaan penghasil CPO terbesar di Asia ini memiliki kekayaan US$ 3,2 miliar, naik dari tahun lalu US$ 3 miliar.
Orang terkaya dalam bisnis komiditi lain adalah Agus Lasmono Sudwikatmono. Berusia 39 tahun, ia merupakan muka baru dalam daftar orang terkaya Indonesia. Agus memiliki kekayaan US$ 845 juta, dengan bisnis utama tambang batubara di Indika Energy. Agus kini menjabat sebagai VP Commissioner di perusahaan tersebut.
Pemilik perusahaan batubara, Harum Energy ini untuk pertama kalinya masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia dengan harta mencapai US$ 1,7 miliar. Kiki Barki berhasil meraup dana hingga Rp 2,6 triliun saat melepaskan saham Harum Energy ke lantai bursa pada 6 Oktober lalu.
Sebenarnya juga ada R Budi dan Michael Hartono yang masuk ke bisnis kelapa sawit. Namun, bisnis utama mereka berdua adalah perusahaan kretek Djarum dan pemilik bank swasta terbesar, Bank Central Asia (BCA). Nilai kekayaan duo bersaudara ini mencapai US$ 11 miliar dan menduduki posisi puncak daftar orang terkaya Indonesia.
“Peningkatan dalam komoditas, seperti halnya batu bara dan sawit merupakan salah satu sumber kekayaan. Secara keseluruhan, Indonesia tahun ini menunjukkan kinerja yang bagus,” tambah Justin.
Sedangkan wanita Indonesia terkaya, dan menduduki peringkat 25 adalah Kartini Muljadi. Pundi-pundi kekayaan Kartini yang sebesar US$ 840 juta berasal dari bisnis obat-obatan, Tempo Scan yang dijalankan oleh sang anak, Hardojo.
Unruk menggabungkan daftarnya, Forbes Asia dan Forbes Indonesia menghitung penghasilan dengan menggunakan nilai saham 15 November dan exchange rates. Perusahaan swasta dinilai dengan membandingkan mereka dengan perusahaan BUMN yang setara. Miliuner Indonesia masih merefleksikan kekayaan keluarga. Tidak seperti daftar orang terkaya Forbes yang fokus kepada kekayaan per individu.